Popular Posts
-
Menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video 1. Memasang baterai pada tempat baterai yang berada di bagian belakang badan handy kamer...
-
1. Cable Release Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan memudahkan fotografer ketika men...
-
ALAT PENDUKUNG KAMERA Tripod , penyangga kamera yang terdiri dari tiga kaki. Monopod , penyangga kamera yang hanya mempunyai satu kaki....
-
Dalam peralatan multimedia perlu lah kita untuk tetap selalu merawat agar kita dapat terus menggunakan peralatan tertentu dan dalam kebutuha...
-
Kamera video adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengabil gambar bergerak dan menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian ak...
-
10 Langkah Membuat Film Pendek ! Dalam membuat film pendek tidaklah sulit dan mahal. Membuat film pendek yang sederhana hanya membutuhkan...
-
Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama d...
-
1. Zooming : memperbesar ukuran gambar / objek 2. Panning : teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect geraka...
-
Dalam melakukan perakitan computer kita harus memperhatikan kesehatan,keselamatan dan lingkungan hidup disekitar kita.Dalam hal ini yan...
-
1. Zooming : memperbesar ukuran gambar / objek 2. Panning : teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect g...
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
Unknown
On Rabu, 29 Januari 2014
BIOS (Basic Input Output System), merupakan perangkat lunak komputer yang berfungsi
mengatur seluruh konfigurasi sistem komputer saat pertamakali dijalankan,
adapun hal yang dilakukan oleh BIOS antara lain :
- Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
- Memuat dan menjalankan sistem operasi
- Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
- Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Gambar
POST BIOS
Komponen BIOS
BIOS tersusun dari beberapa
bagian/komponen.
- BIOS Setup, program untuk merubah konfigurasi dasar komputer, yang terdiri dari bermacam menu yang kadang cukup rumit untuk mengaksesnya. Pelajari buku manualnya.
- Driver, ini adalah software untuk hardware dasar mis. Keyboard, video adapter, processor, harddisk dll.agar bisa berfungsi dalam mode DOS.
- Bootstraper, agar komputer dapat menjalankan proses booting ke dalam OS yang ter install dalam komputer.
Tempat Penyimpanan BIOS
Program BIOS disimpan di dalam chip ROM(Read Only Memmory), untuk komputer modern sekarang rata-rata menggunakan FlashROM yang dapat di Update menggunakan software Flash BIOS Programmer.- Hasil setting BIOS akan disimpan dalam chip CMOS RAM yang memerlukan daya listrik, dan jika aliran listrik ke CMOS putus maka isi nya kan hilang dan kembali ke setting standar BIOS. Daya linstrik untuk CMOS disediakan oleh sebuah battery litium seri CR2032.
- Jika battery ini rusak atau dilepas, aliran daya terputus, maka BIOS akan menampilkan pesan “ CMOS Checksum Error“. Setelah aliran daya tersedia, kita harus men-setting ulang konfigurasi BIOS nya.
- CMOS = Complementary Metal Oxide Semiconductor.
Setting BIOS
- Layar Menu BIOS
Menu BIOS terdiri
dari beberapa macam yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, adapun bentuk
tanpilan menu BIOS dapat berbentuk Vertikal Maupun Horisontal, tergantung dari
vendor pembuatnya. contoh tampilan layar menu BIOS terhilah pada gambar:
Menu
Vertikal
Menu
Horisontal
Untuk melakukan setting BIOS dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu secara manual dan otomatis:- Setting konfigurasi BIOS mode Auto, BIOS akan memberikan setting paling standard untuk motherboard ybs. Artinya setting Auto akan menjamin bahwa BIOS mampu menangani semua hardware yang terpasang, dan dijamin beroperasi dengan lancar. Tentu saja performa-nya adalah standar. Pilihan Auto biasanya tersedia dalam menu-menu yang bersifat “kritis”, yang butuh pengetahuan cukup untuk mengisinya dengan nilai-setting manual. Kata “kritis” disini berarti jika salah dalam memasukkan suatu nilai, bisa menimbulkan kerusakan mainboard maupun hardware terkait. Contohnya adalah setting pada Processor atau RAM.
- Setting konfigurasi BIOS mode Manual, Bios akan (berusaha) mengikuti setting sesuai kehendak user. Biasanya user memasukkan parameter-nilai setting secara manual untuk mendapatkan kualitas kinerja yang optimal dari semua hardware yang terpasang pada motherboard tsb. Tidak selalu BIOS akan berhasil mengikuti kehendak user (parameter manual), bagaimanapun BIOS juga memiliki keterbatasan. Jadi jika ingin menggunakan opsi Manual, user harus mengerti dengan baik batas kemampuan BIOS (mainboard) tsb. Contoh cara setting manual bisa dibaca pada artikel Setting RAM Mode Manual.
Fitur BIOS
Beberapa Fitur yang ada dalam menu BIOS diantaranya:1. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur
konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing
memori. Fasilitas
ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.
2. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk
menghemat energi komputer.
- HDD Power Down : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
- VGA Active Monitor : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
3. PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
4. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan
perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk
controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non
aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
5. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer
berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting
tambahan.
6. Supervisor Password
Menu untuk membuat password
supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi
setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi
memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang
ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak
perlu.
7. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses
booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS.
Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak
melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup.
Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
8. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer,
seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting
“Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak
digunakan.
9. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki
BIOS dengan fasilitas ini.
10. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan
keluar dari setup BIOS.
11. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan
keluar dari setup BIOS.
Ada beberapa cara untuk masuk ke Setup BIOS yaitu diantaranya :
Update BIOS
1. Update BIOS perlu dilakukan dalam situasi untuk hal-hal :
- Berusaha memperbaiki problem sistem hardware komputer
- Meningkatkan performa kinerja sistem terutama dalam kaitannya menangani hardware baru
- Mengganti Sistem Operasi, processor, modul RAM dimana BIOS-lama tidak mendukung suatu konfigurasi (hardware) baru yang akan diterapkan.
Langkah pertama yang mesti
dilakukan sebelum proses update BIOS adalah cek versi BIOS Laptop Anda saat
ini. Anda bisa memasukan perintah “msinfo32” tanpa tanda kutip pada search bar
di Windows 7/Vista atau pada menu RUN di Windows XP.
- Cek
versi BIOS terbaru di vendor Motherboard
Vendor Motherboard biasanya selalu menyediakan update untuk BIOS-nya langkah selanjutnya adalah cek versi terbaru BIOS di vendor motherbnard yang Anda pakai - Jangan
lupa untuk Membaca File Read Me
Setiap vendor mempunyai cara dan teknik berbeda dalam proses update BIOS, karena itu baca secara teliti file Read Me yang disediakan oleh vendor motherboard tersebut. - Proses
Update BIOS
Saat ini proses Update BIOS dilakukan dengan cara yang lebih mudah, Anda tinggal download Update BIOS terbaru dalam bentuk file .exe, close/ tutup semua program yang sedang berjalan kemudian double klik file .exe tersebut, reboot dan tunggulah sampai proses update berjalan. Jika proses update TERHENTI di tengah alias tidak selesai, maka bisa dipastikan komputer/Laptop Anda tidak akan bisa booting, karena itu pastik`n power di Laptop dalam posisi full atau bahkan gunakanl`h Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk mencegah jika tiba-tiba mati lampu.
Reblog from :
http://massugenk.wordpress.com/2013/04/30/konfigurasi-bios/