Unknown On Rabu, 20 Agustus 2014

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA
Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi public ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublime, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi. Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu dapat berperan diatas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan lataar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya. Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian ari scenario akan nampak  datar atau flat, tidak menarik. Disini tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. Agar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencerahan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.
A.    MENGENAL PENCAHAYAAN
Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya.
Dalam teater,lighting terbagi menjadi dua yaitu:
Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat.
Lighting sebagai pencahayaan. Yaitu fungsi lighting sebagai unsur artistik pementasan. Yang satu ini, bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah.
Dalam seni pertunjukkan, tata cahaya berada dalam disiplin teknik produksi bersama dengan tata pentas, kriya panggung (stage craft) dan hal hal lain yang bersifat sebagai pendukung visual suatu pagelaran.
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain:
1.    Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu, kabel, holder dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
2.    Tata letak dan titik focus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik focus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umunya, penempatan lampu dalam pementasan adalah diatas dan dari arah depan panggung, sehingga titik focus tepat berada didaerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titik fokus  yang paling efektif adalah 45º di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah.teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah.
3.    Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang dibutuhkan. Hal ini berarti, lightingman harus memiliki pengetahuan tentang warna.
4.    Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya lightingman harus memiliki pemahaman mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya.
5.    Pemahaman naskah. Artinya lightingman harus paham menegnai naskah yang akan dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan pikiran sutradara sebagai ‘penguasa tertinggi’ dalam pementasan.
Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu jalannya proses produksi secara keseluruhan. Begitu pula dengan “tukang tata cahaya”. Dia juga menjadi bagian terpenting selain sutradara dan aktor, disamping make up, stage manager,dan unsur lainnya. Dengan kata lain, lightingman juga hars memiliki disiplin yang sama dengan semua pendukung pementasan.
Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta seluruh isinya. Karena penataan cahaya diatas pentas adalah peniruan dari apa yang terjadi di alam raya ini. Dari sumber cahayanya cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.    Cahaya Langsung
Cahaya yang berasal dari matahari dengan segala pantulannya.
2.    Cahaya Tidak Langsung
Cahaya yang berasal dari bulan dengan segala macam pantulannya.
Aplikasi dari sumber pencahayaan alam tersebut diatas pentas menjadi sebagai berikut:
a.    Key Light
Cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu type profile, lekolite maupun elipsoidale. Karakter cahayanya tajam dengan pancaran cahaya yang dapat dibuat amat tajam maupun menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat diatur jaraknya dengan sumber cahaya. Biasanya digunakan untuk mencahayai wilayah yang khusus dan pemakaian yang spesial.
b.    Fill Light
Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu fresnell dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari pusat hingga pinggir, karena sumber cahayanya dipecah oleh lensa sperikel, namun cahayanya dapat diputuskan maupun disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana dengan menyiram panggung dengan warna-warna hangat maupun dingin.
B.      DISTRIBUSI CAHAYA
Untuk mencapai hasil yang maksimal tentang system tata cahaya, piñata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai system jaringan listrik dan segala aturan keselamatan pemasangan listrik.
Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah permainan dapat tercahayai, sehingga perubahan gerak dan ekspresi wajah dapat diamati oleh penonton dengan baik.
Melihat posisinya terhadap pentas, maka pencahayaan dapat dibagi menjadi:
1.    Front Light
Cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk membuat wajah dapat terlihat dari penonton. Jarak sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile, likolite, elipsoidale agar cahaya dapat dikendalikan, karena dengan menggunakan shuttercahaya yang menerpa dinding proscenium dapat dihilangkan.
2.    Over Head
Cahaya yang berasal dari atas kepala pemain dengan tujuan mencahayai area panggung dari atas. Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain (downlight) meskipun berisiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut. Karena jarak yang tidak terlalu jauh, type fresnell dan Plano Convex (PC) menjadi pilihan. Namun karena pertimbangan ekonomis PAR CAN Medium menjadi alternative.
3.    Down Light
Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain, meskipun berisiko bohlam menjadi putus oleh panas tidak tersalur akibat posisi tersebut.PC, Fresnell dan lekolite menjadi pilihan PAR CAN Very Nerrow dapat menjadi alternatifnya.
4.    Back Light
Cahaya yang berasal dari belakang pemain yang membuat bagian atas pemain menjadi lebih terang disbanding bagian yang lain, dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel dengan back-drop. Fresnell dan PAR CAN Medium pilihannya.
5.    Side Light
Cahaya yang berasal dari samping pemain yang berguna mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Cahaya ini amat dibutuhkan untuk karya tari utamanya balet karena banyak gerakan angkat kaki dan lompat.
6.    Cyclorama
Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai panggung (lower horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. Flood dan Striplight dengan berbagai variasinya menjadi pilihan.
C.    MENGENAL PERALATAN TATA CAHAYA
Berikut adalah beberapa contoh peralatan tata cahaya:
1.    PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)
-Berisi bohlam PAR dengan kapasitas 1.000 Watt
- Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), dan CP 62 (flood)
-Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan dari acara
tersebut.
-Terbuat dari alumunium
-Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
-Dilengkapi dengan filter frame
-Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut
2.    Flood halogen/CYC
-Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1.000 Watt
-Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
3.    Fresnell
-Berisi bohlam fresnell dengan kapasitas 1.000 Watt atau 2.000 Watt
-Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakaiuntuk keperluan studio TV, yang
membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera video.
Contoh Effect Lights
Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang berkapasitas 1.500 Watt dan 2.000 Watt.
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui computer atau lighting console.
1.    Scanners
-Gerakan vertical: ± 230º
-Gerakan horizontal: ± 75º
-Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflector berupa cermin dan sekaligus memiliki
kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas.
2.    Moving lights
-Gerakan vertical: ± 540º
-Gerakan horizontal: ± 267º
-Lampu ini terdiri  2 (dua) jenis, yaitu moving light wash dan moving light profile/spot
-Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap dari pada scanner, misal pada fungsi iris, zoom atau frost.
-gerakan alat ini relative lebih lambat dari pada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas.
3.    Smoke machine
-Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sianar yang dipancarkan oleh lampu PAR
dan lampu efek.
-Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program computer atau lighting console, atau manual.
4.    Follow spot
-Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung seperti MC, bntang tamu atau
seseorang yang special dalam acara tersebut.
-Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga dengan jenis
bohlam.
-Dikendalikan secara manual.
5.    City light color/wash
-Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash.
-Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area area acara. Sering difungsikan sebagai alternatif
pengganti lampu PAR.
-Kapasitas bohlam 2.500 Watt
-Dikendalikan secara otomatis melalui computer atau lighting console.
6.    Mirror ball
-Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca.
-Tidak menghasilkan sinar tetapi bissa mereflesikan sinar.
-Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”.
D.    ISTILAH-ISTILAH  DALAM  TATA CAHAYA
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam tata cahaya:
Lampu: sumber cahaya, ada bermacam-macamtipe, sepertipar 38, spot, follow light, focus light, dan lain-lain.
Holder: dudukan lampu.
Kabel: penghantar listrik.
Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
Main light: cahaya yang berfungsi untukmenerangi panggung secara keseluruhan.
Foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
Wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
Front light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.
Backlight: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya ditempatkan dipanggung bagian belakang.
Silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop
Upper light: lampu untuk menerangi bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan tepat diatas panggung.
Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring),tang,gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll.
Seri light: lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri (1 channel 1 lampu).
Parallel light: lampu yang diinstalasi secara parallel. (1 channel beberapa lampu).

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments