Unknown On Senin, 25 Agustus 2014

Persiapan peralatan yang memadai
Memory card dan baterai. Kini, hampir seluruh kamera digital dan smartphone dapat memutar film dengan resolusi HD. Hal ini merupakan tantangan besar bagi memory card karena film membutuhkan banyak memori dan tingkat kecepatan pemindahan data yang tinggi. Misalkan saja, sebuah film berdurasi 12 menit dengan resolusi 1920×1080 pixel membutuhkan memori 4 GB. Memory card yang cocok untuk film biasanya bertanda “HD Video” atau “class 10″. apabila memory card terlalu lambat, gambar tidak akan terekam dengan baik. Dalam pembuatan film, baterai akan cepat habis, oleh karenanya sediakan baterai cadangan.
Berbagai pilihan lensa. Bukan hanya fotografer saja yang harus memiliki perlengkapan lensa, seorang pembuat film yang menggunakan DSLR pun wajib memilikinya. Lensa dengan jarak fokus tertentu dan memiliki aperture yang besar dapat menghasilkan efek film yang menakjubkan. Tidak perlu menggunakan lensa yang mewah. Anda pun juga dapat bermain lensa pada berbagai smartphone yang memiliki komposisi yang berbeda-beda, walau lensa pada smartphone tidak sebagus lensa kamera DSLR.
Mikrofon eksternal. Kelemahan dari DSLR terletak pada mikrofon. Karena sebagian besar kamera DSLR hanya merekam dengan kualitas mono, suara-suara dari autofocus dan zoom juga ikut terekam. Untuk mencegahnya, tersedia sebuah mikrofon eksternal yang mendukung kamera DSLR. Pada berbagai smartphone, mikrofon biasanya dapat disam\bungkan melalui colokan headphone. Mikrofon sering kali memiliki port dan jack yang berbeda. Anda dapat menggunakan adaptor yang berfungsi mengubah konfigurasinya.
Menyesuaikan situasi cahaya. Cahaya merupakan salah satu elemen desain terpenting dalam perekaman film karena cahaya mempengaruhi suasana dan menentukan ketajaman gambar. Sebelum  pengambilan gambar, lakukanlah pengaturan white balance. Pastikan juga, Anda tidak mencampur cahaya matahari dengan cahaya buatan karena dapat menyebabkan perubahan warna. Selain itu, jangan mereka video dalam posisi yang berlawanan dengan cahaya karena objek yang terekam akan terlihat menjadi hitam atau gelap.
Perekaman: Trik saat shooting
Membuat gambar video menjadi lebih stabil. Tanpa bantuan apapun, para profesional tidak dapat membuat film yang tidak goyang. Pilihan terbaik adalah menggunakan tripod yang sekarang juga telah tersedia untuk berbagai smartphone. Apabila Anda tidak memiliki tripod, Anda dapat menopangnya dengan tangan, Dalam keadaan darurat, tali pada kamera DSLR juga bisa membantu. Kenakan tali kamera, kemudian tarik kamera tersebut menjauhi Anda sehingga tali kamera menegang dan menghasilkan video yang lebih stabil.
Tingkat ketajaman gambar dan frame rate. Berbagai kamera DSLR menawarkan feature yang pada umumnya hanya bisa Anda temukan pada alat perekam video profesional yang mahal dan terlalu sulit digunakan para pemula. Membuat film pada siang hari dengan menggunakan tingkat aperture yang tinggi tanpa alat bantu apapun tidak mungkin bisa dilakukan karena gambarnya menjadi terlalu terang. Dalam kasus ini Anda harus menggunakan filter. Menemukan frame rate yang tepat merupakan hal yang sulit dan bergantung pada objeknya. Pada umumnya, Anda harus mengatur kecepatan pada 25 fps (frame per second) atau 50 fps. Frame rate 50 fps paling cocok untuk perekaman dari gerakan slow motion.
Pemilihan rekaman video. Pengambilan video dengan angle yang sama akan membosankan. Sebelum Anda membuat film, sebaiknya pertimbangkan terlebih dulu hal yang ingin Anda tampilkan. Langkah selanjutnya adalah pengambilan setengah gambar yang terfokus pada sebuah objek tertentu. Terakhir, cobalah untuk mengambil gambar dengan jarak dekat untuk menampilkan karakter yang lebih spesifik. Melalui pergantian gambar tersebut, film akan terlihat lebih hidup dan lebih dinamis.
Bermain dengan berbagai sudut. Selain potongan gambar, sudut pengambilan gambar juga menentukan dinamika sebuah film. Setting standar dalam pembuatan film selalu sejajar dengan mata. Jika Anda merekam dari bawah ke atas, objek yang ditampilkan akan terlihat besar dan gagah perkasa. Apabila Anda memilih posisi pengambilan yang lebih tinggi, objek akan terlihat kecil. Apabila Anda ingin menampilkan sebuah objek secara lebih jelas, sebaiknya Anda melangkah maju mendekatinya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments